AAC, kalo menurut gw niy...

Kemarin malam, gw dan temen-temen gw nongkrong bareng di Burger King sarinah.
Niatnya sih mo cari makan yang ga pakai ujan-ujanan (malam itu gerimis di sarinah).

Seperti biasa kalau kita udah ngumpul, segalaaaa macem di ceritain. Topik yang lumayan seru malam itu apalagi kalo bukan film yang lagi menuai komen didunia perfileman Indonesia.
 Ayat ayat cinta.
Kebetulan kita emang udah nunggu film ini sejak lama, niatnya mo nonton bareng... kenyataannya kita berempat nonton dengan "bala-nya" sendiri.

Walaupun sebegian besar komen yang terlontar adalah hinaan, tapi gw ga bergeming dari rate yang udah gw pilih waktu selesai nonton bareng film itu sama temen-temen gw.

 Tiga bintang!
sebagai orang awam yang tidak membaca buku kang abik gw akan bilang film ini lumayan menarik. Yang pasti bisa bikin gw, tina, tari, yelli dan nat yang nonton hari itu nangis di klimaks yang emang syedih pisan. Walaupun klimaks versi kita beda-beda kayanya. *melirik yelli yang nangisnya sambil malu2*

Menurut gw (lagi-lagi membayangkan belum baca novelnya) film ini lumayan seru, mengharukan, beda... jarang aja ada film Indonesia dengan setting seperti ini. Romantis pastinya dan aktor dan artis utamanya enak dilihat. Pokonya lumayan lah. Yang bikin sebel cuma casting pemainnya kaya ga serius. Pemeran "numpang lewatnya" banyak yang ga "akting". Dan pemeran pembantunya bikin penonton beberapa kali bersuara "aduh, kok dia" atau " lah, dia yang jadi..." tengok lah pemeran hakim, atau bahkan surya saputra yang menurut gw "ganggu", secara surya udah punya image sendiri eh... tau-tau nongol disitu jadi pamannya aisyah.

Kalo sebagai pembaca Novel gw kecewa. Kecewa cerita islaminya kayanya jadi nomor sekian, nomor satunya Drama...drama... drama. Pencemaran disana sini. Dari mulai jilbab nurul yang berantakan (masa anak pesantren ga bisa pake jilbab), malahan temen2 kampus "numpang lewatnya" lebih okeh jilbabnya. Trus adegan malam pertama yang ga sesuai sunah Rasul, menurut gw menghilangkan pesan dakwah kang abik. Yang paling parah pemotongan disana sini, kalau cuma pemotongan aja sih wajar karena kalau di ceritain semua bisa 3 hari 3 malam ga keluar bioskop  tapi yang bikin kuciwa, adegan yang gw anggap penting (ga tau menurut yang lain penting enggak) malah dipotong.

Dan yang bikin makin "lho kok??" adalah penambahan adegan ga penting, seperti kehidupan poligami mereka.

tapi bintang saya tetap 3, salut buat mas hanung yang mungkin pusying 7 keliling dalam pembuatan film ini.