Ritual Pohon Kelapa dan Nasionalisme

Pemuda berkulit hitam itu menyebut dirinya anak pedalaman. Tak tahulah siapa nama aslinya. Akupun tak bertanya lebih lanjut.

Kini ia tercatat sebagai mahasiswa jurnalistik di sebuah perguruan tinggi di Jakarta. Sekilas tak ada yang istimewa dari dirinya, tapi tengoklah cerita si sulung ini tentang nasionalisme yang begitu kental mengalir di dirinya...

Ia lahir dan besar di suatu daerah di Sumatra Utara sebagai anak petani karet. Nasib membawanya menuntut ilmu di sebuah pesantren di Madura. Konon, hampir setiap 17an ia kena gampar pak guru di tempatnya menuntut ilmu. Pasalnya ia selalu kabur dari kewajiban ikut upacara bendera.

Aku pun bertanya "kok gitu, katanya cinta tanah air?"

Rupanya ia tak rela peringatan peristiwa yang begitu sakral hanya di hargai "seadanya"

Katanya bagaimana mungkin kita disuruh berkumpul di lapangan, hormat pada bendera merah putih yang dipancangkan pada bambu seadanya. Tak ada prosesi menaikan bendera dan upacara terkesan sangat tidak hikmat. Buat apa? lebih baik ia buat prosesi sendiri. Buatnya Merah Putih harusnya berada di tempat tertinggi, dihormati, diresapi dengan hikmat... bukan sekedar beri hormat dengan olok-olok!

lalu?

Aku punya ritual sendiri

Tiap 17 Agustus aku kan cari pohon kelapa tertinggi, ku panjat dan kutancapkan merah putih disana. Kemudian ku turun untuk memberi hormat. Dengan segenap rasa ku resapi perjuangan mencapai 17 agustus ini. Barulah ku naiki lagi pohon kelapa itu dan ku ambil kembali sang merah putih.

*I stop for a moment there...

Pemuda yang umurnya 5 tahun lebih muda dariku ini sepertinya tau persis apa itu perjuangan. Setidaknya berjuang untuk dirinya sendiri.

Setelah ia lulus sma, pergilah ia ke jakarta. Sendiri. Ingin melanjutkan kuliah tapi tentu saja isi kantong tak mencukupi. Jangankan bayar kuliah, pernah ia sampai tak makan 3 hari.

Trus?

Mampirlah ia di warung indomie. Makan dan di tinggalkan KTP nya disana untuk di tebus besoknya. Ia menjadi kuli panggul di kemayoran dan kerja apa saja yang penting halal sampai terkumpul uang untuk melanjutkan kuliah hingga sekarang.

***

Jumat, 17 agustus 2007

hari masih sangat pagi dan penghuni yang lain masih terlelap saat terdengar gebyar-gebyur di kamar mandi. Dinginnya air tak mengurangi semangatnya sambil bernyanyi... "tujuh.. belas agustus.. tahun empat limaaaaa........ itulah hari kemerdekaan kita......"

Pagi itu ada upacara bendera di kampus.

Semoga ritual panjat pohon kelapa mu tak perlu lagi dilakukan pagi ini!

 

 

Komentar

  1. Reaksi gw juga gitu waktu denger ceritanya

    BalasHapus
  2. Hati2 kelelep kalo nda bisa renang..
    *lho? :P

    BalasHapus
  3. ada lagi versi lain yu. ada sekelompok orang yang ngga mau mengibarkan bendera merah putih kalo 17-an di depan rumahnya.ga nasionalis? justru ngga katanya. dia cinta banget dan buat dia cinta Indonesia bukan untk diwujudkan dalam bentuk ngibarin bendera,terus udah aja begitu,setelah 3 hari bendera dilipet lagi.dia ngga mau. menjadi warga yg baik, menjaga alam dan lingkungan, bayar pajak yg taat, melakukan hal2x yg berguna buat orang banyak,buat dia justru itu yg harus ditunjukin sebagai cinta Indonesia.
    well, setiap orang punya caranya masing-masing....

    BalasHapus
  4. "well, setiap orang punya caranya masing-masing.... "

    Setuju, tin...
    btw, Happy B Day!! :D

    BalasHapus
  5. Tak tahulah aku nama aslinya :)

    BalasHapus
  6. huehehe....gw udah duga, situ pak erte? :P

    Apip........................... dicariin bokap gw tuh, tadi pagi dah ditanyain lagi!!! :P

    BalasHapus
  7. Apip sapa??? yg ware house bkn neng??? klo co mo dijadiin menantu kl ce mo djadiin pmbantu yax ma bkp lo xixixixixi....
    eh bnr gak siy ;p eh nyabung gak siy :( eh jayuz gak siy:p ngintil2 aya

    BalasHapus
  8. Waaks?! bukan, cici manis tanpa garis.. :P

    Ci, senayan 1st yuks.. ;D

    BalasHapus
  9. barusan gw telp Apip, minta tlg spare part dikirim hari iniy, harga mati
    :p

    BalasHapus
  10. huaaaaa....ini lageeeeh...

    Pip, tuh ada yang nyariin loe...:)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

i could never be your woman

Biar jadi rahasia kita

Belajar lagi