*Saya sedih* Saya besar dengan (sekian persen) emosi, keraguan, ego, pesimisme, dan semua keterbatasan. Tapi saya selalu bisa mengandalkan (sekian persen) akal sehat, logika dan optimisme. Teman saya bilang saya selalu mendahulukan logika, raja tega, gak punya hati, sinis, jutex. Tapi di lain hari dia akan bilang….”kamu terlalu sensitif”, “jangan main hati melulu dong” Tapi saya bersyukur karena kapanpun terlalu semangat saya akan pergi ke kotak berlabel "logis" kalo lagi down tinggal ambil obat di kotak "optimis" Saya alhamdulillah tidak pernah mentok di Jalan buntu Makanya saya jadi teman yang suka (sedikit) mendorong dan kadang (agak) memaksa kalau ada temen yang bilang dia berada di jalan buntu. Saya sebeeeeeeeeeeeeel!!!! Gak ada tuh yang namanya JALAN BUNTU!! Kalo kamu di dasar jurang, kamu tinggal teriak minta tolong, kamu tinggal cari apapun yang bisa kamu gunakan untuk naik, kamu tinggal telepon 911, atau kamu tinggal diam dan menunggu Tuhan menyelamatkanm...